MAKALAH ILMIAH SEDERHANA
DAMPAK
PERGAULAN BEBAS TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL PADA REMAJA
Tugas disusun
sebagai syarat mengikuti ujian semester
Dibuat oleh:
Zabrina Salsa
Tyfani
1811.1001.3510.036
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
FAKULTAS
PSIKOLOGI
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
saya selesaikan dengan baik atas kehendak-Nya semua proses pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada
kesempatan ini saya tiak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut memberikan moivasi
dan doa sehingga saya terus berusaha pantang menyerah dan terus bersemangat
dalam menghadapi rintanan yang menghalangi penulisan Karya Ilmiah ini.
Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak Pergaulan Bebas Pada Hubungan Sosial Pada
Remaja” yang berisi tentang dampak-dampak pergaulan bebas pada remaja khusunya
pada hubungan social, faktor-faktor pergaulan bebas, serta pengertian pergaulan
bebas.
Taka
da gading yang tak retak taka da sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan
Karya Tulis Ilmiah ini, saya menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum
sempurna. Untu itu dengan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangu
dari pembaca demi perbaikan penelitian kedepannya.
Samarinda,
19 Desember 2018
Penyusun
Zabrina
Salsa Tyfani
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………….. 1
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………. 2
·
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH…………………. 3
B.
RUMUSAN
MASALAH ……………………………. 3
C.
TUJUAN
PENELITIAN …………………………...... 3
D.
MANFAAT
PENELTIAN …………………………... 3
·
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
………………………………….. 4
·
BAB
III PEMBAHASAN
………………………………………….. 7
·
BAB
VI PENUTUP
A.
KESIMPULAN
……………………………………….. 13
B.
SARAN
………………………………………………... 13
·
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………….... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Remaja adalah generasi penerus yang akan
membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan
dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendri, keluarga, dan lingkungan
sekitar. Pada masa sekarang ini perkembangan remaja dai berbagai aspek telah
sedemikian pesatnya baik secara positif maupun negatif. Pada sisi positif telah
banyak remaja sekarang yang telah berhasil membawa harum nama bangsa baik dalam
lingkup nasional maupun internasional.
Namun
perkembangan ini juga tak lepas dari sisi buruk yang muncul dari perkembangan
zaman dan teknologi dan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
perkembangan generasi muda. Karena itu, tak sedikit remaja yang melakukan
tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan
masyarakat sekitar.
Pergaulan
adalah salah satu kebutuhan manusia, sebab manusia adalah makhluk social yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergulan. Pergaulan juga adalah hak asasi setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi pergaulannya,
karena itu melanggar hak asasi manusia. Jadi, pergaulan antar manusia harusnya
bebas tetapi tetap memenuhi norma hokum, norma agama, norma budaya serta norma
social.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka
dapat diputuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa
saja faktor yang menyebabkan pergaulan bebas pada remaja?
2.
Apa
saja dampak dari pergaulan bebas pada remaja?
3.
Bagaimana
hubungan sosial remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas?
4.
Bagaimana
cara agar remaja terhindar dari pergaulan bebas?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Menyelesaikan
tugas Bahasa Indonesia sebagai syarat Ujian Akhir.
D. MANFAAT
PENELITIAN
Sejalan dengan rumusan masalah di
atas maka penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1.
Agar
mahasiswa mengetahui faktor, dampak, dan cara agar terhindar dari pergaulan
bebas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dunia remaja adalah yang penuh dengan
perubahan. Berbagai aktivitas menjadi bagian dari penjelasan usianya yang terus
bertambah, tentu saja karena remaja yang sedang mengalami masa pubertas yang
mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuhnya dan mulai timbul rasa ketertarikan dengan lawan jenis.
Pada masa tersebut, remaja mengalami perkembangan seksual. Kematangan organ
seksualnya berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan) maupun
reaksi (mendapatkan kesenangan). ( Imran, 1998:34).
Pada saat ini seks bebas adalah salah satu
masalah yang melanda remaja di indonesia. Hal ini terjadi karena pergaulan
bebas, pengaruh media, keadaan lingkungan masyarakat, tidak berpegang teguh
pada agama dan kurangnya perhatian orang tua. Remaja mudah terpengaruh dan
mengikuti hawa nafsu karena tidak di bentengin oleh iman yang kuat. Remaja di
Indonesia telah terbukti mulai melakukan hubungan seks pada usia muda.
Hasil penelitian Yayasan Kesuma
Buana (dalam http:/www.acicis.murdoch.edu.au, diakses pada 10 Maret 2012)
“menunjukkan bahwa sebayak 10.3% dari 3,594 remaja di 12 kota besar di
Indonesia telah melakukan hubungan seks bebas”,berdasarkan penelitian di
berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 % remaja mengaku pernah
melakukan hubungan seks bebas. Celakanya perilaku seks bebas tersebut berlanjut
hingga menginjak ke jenjang perkawinan.ini di mungkinkan karena longgarnya
kontrolan orang tua pada mereka.Pakar seks juga spesialis Obstetri dan
Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun
data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar
5 % pada tahun 1980, menjadi 20 % pada tahun 2000. Gunawan, (2011:52)
Data tersebut sejalan dengan survei Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2010, 52 persen
remaja Medan sudah melakukan seks bebas yang berdampak kepada terjangkitnya
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), (dikutif dari www.kompas.co.id diakses
pada tanggal 20 Maret 2012). Ini artinya setiap tahunnya fenomena seks bebas
atau perilaku sek pra-nika yang dilakukan remaja terus mengalami peningkatan
bahkan menambah korban penularan PMS (penyakit menular seks).
Perilaku seks bebas yang melanda
remaja sering sekali menimbulkan kecemasan para orang tua, pendidik,
pemerintah, para ulama dan lain-lain. Untuk itu, perlu dilakukan penanganan
sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti aborsi.
Aborsi adalah dampak paling berbahaya dari seks bebas, yang dari tahun ke tahun
semakin banyak dilakukan remaja di indonesia Sebanyak 62,7% remaja SMP tidak
perawan dan 21,2% remaja mengaku pernah aborsi.Perilaku seks bebas pada remaja
tersebar di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin.
Departemen kesehatan RI mencatat bahwa setiap
tahunnya terjadi 700 ribu kasus aborsi pada remaja atau 30% dari total 2 juta
kasus dimana sebagian besar dilakukan oleh dukun. Dari penelitian yang
dilakukan PKBI tahun 2005 di 9 kota mengenai aborsi dengan 37.685 responden,
27% dilakukan oleh klien yang belum menikah dan biasanya sudah mengupayakan
aborsi terlebih dahulu secara sendiri dengan meminum jamu khusus. Sementara
21,8% dilakukan oleh klien dengan kehamilan lanjut dan tidak dapat dilayani
permintaan aborsinya.
Manusia dilarang oleh Tuhan mendekati zina
(Seks Bebas), mendekati saja zina di larang apalagi untuk melakukan zina. Zina
merupakan satu dosa yang amat besar dan sangat dimurkai oleh Tuhan. Kita
sebagai generasi penerus bangsa harusnya bukan merusaak diri dengan melakukan
hal-hal yang dapat merugikan dan merusak diri. Kalangan remaja harus lebih
meningkatkan akhlak dan moralnya dengan memperbanyak belajar ilmu agama.
Satu-satunya solusi untuk mengatasi pergaulan bebas hanyalah dengan mengajarkan
Islam secara totalitas kepada para remaja kita, karena di dalam Al-Qur’an dan
Sunnah sudah ada seluruh aturan hidup dan kehidupan kita sebagai manusia,
aturan pergaulan, juga termasuk pendidikan seks kepada anak dan orang tua, dan
banyak aturan lainnya.
Solusi yang ditawarkan para pakar untuk
memberikan pendidikan seks kepada anak sejak dini bukanlah solusi yang baik dan
tidak pernah terbukti keberhasilnnya. Buktinya, lihat saja negara Barat,
Amerika, Inggris, dan Sekutunya yang sejak dini memberikan pendidikan seks pada
anak mereka, hasilnya malah meningkatnya pelacuran remaja disana dan pergaulan
mereka menjadi lebih bebas. Bahkan dari data statistik, bisa di buktikan bahwa,
negara-negara yang sejak lama mengajarkan pendidikan seks pada anak mereka
merupakan negara yang paling rusak akhlaq dan moralnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh individu dengan
kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin
dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi
pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan
usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 –
21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini &
Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa
remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19
tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja
merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga
dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda
dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang
sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan
dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
Pergaulan
bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan
juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga
dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan
yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar
batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
B. FAKTOR
PENYEBAB
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pergaulan bebas sebagai berikut:
1. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari
bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan
pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi
anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang
tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era
ini, dapat kita sebutkan antara lain:
·
Faktor
kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak
muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana
mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini
sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
·
Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang
perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah
pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan
ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala
sesuatu sudah terlambat
·
Faktor
ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya
dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak
yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak
tahu apa yang harus merekaper buat.
2. Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan
landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena
mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk
kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan
mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini
biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan
zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama
dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan
mereka dalam pergaulan
Adapun beberapa factor yang
datang dari orang muda, yaitu:
1. Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya
yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum
memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan
segala sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan
belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung
meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya
akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang
berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu
yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
2. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap
bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa
pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya
bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan
tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
3. Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi,
tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya,
termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung
prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan
dari seorag senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan
orang muda cenderung menjadi liar.
4. Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting
dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak
handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk
tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya handal dan
berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
C. DAMPAK
DARI PERGAULAN BEBAS
Secara umum akibat yang
ditimbulkan dari pergaula nbebas ada 3,antara lain:
·
Bagi
Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat
dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental,
walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi
fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang
tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak
stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya
akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung
selama tidak ada yang mengarahkan.
·
Bagi
Keluarga
Anak
merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya
apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,
Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang
serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan
keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap
apa yang terjadi dalam kehidupannya.
·
Bagi
Lingkungan Masyarakat
Di dalam
kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para
orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana
nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan
menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat
kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.
D. HUBUNGAN
SOSIAL REMAJA PERGAULAN BEBAS
Para
remaja yang telah terjerumus dalam pergaulan bebas biasanya cenderung
menyendiri. Tetapi, tidak sedikit juga remaja yang terjerumus dalam pergaulan
bebas menutupinya dengan bergaul dengan remaja yang lebih berperilaku positif.
Remaja di zaman sekarang tidak segan-segan memperlihatkan kepada dunia bahwa
mereka telah terjerumus dalam pergaulan bebas. Bahkan tak sedikit dari para
remaja bangga dengan melakukan pergaulan bebas seperti meminum minuman keras,
pergi ke club malam, melakukan seks bebas, dan lain sebagainya. Biasanya remaja
yang terjerumus dalam pergaulan bebas penampilan dan perilakunya lebih mencolok
sehingga banyak oang yang tidak mau bergaul dengannya atau dijauhi. Tetapi, tak
sedikit juga orang yang mau berteman dengan orang yang terjerumus pergaulan
bebas agar bias membantu orang itu keluar dari dunia kelamnya.
E. SOLUSI
AGAR TERHINDAR DARI PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat
meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat pun juga dibuatnya
resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara – cara berikut
:
·
Pentingnya
kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
·
Pengawasan
dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga,
dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia
dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
·
Seorang
anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul
dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani
·
Pengawasan
yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan
lain-lain.
·
Perlunya
bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan
manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
·
Perlunya
pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi
tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil,
mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang
baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya
tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi
tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan
oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun
= masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks,
Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
B. SARAN
Semoga dengan makalah
ini anda dapat memahami makna materi yang saya bahas.Setelah memahaminya
janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena itu dapat merusak
nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan masyarakatmu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
http://duniaremajagg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih
D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi
remaja dan krakteristik
http://duniaremajagg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.
Sastro
Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta :
EGC.
Winjosastro,
Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
www.google.com\\seks_bebas\
diakses 18 Mei 2008.
No comments:
Post a Comment